Rabu, 05 Juni 2013

"PENYAKIT HATI"

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit hati dalam dada dan petunjuk, serta rahmat bagi orang-orang yang beriman."(QS Al-qur'an, Yunus : 57)

Penyakit hati adalah penyakit yang sangat berbahaya dimana bisa membuat amalan-amalan menjadi sia-sia.

Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَلاَ إِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ
الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ

"...Ketahuilah bahwa di dalam jasmani manusia ada segumpal darah. Jika baik segumpal darah itu, maka akan baik pula jasmaninya. Sebaliknya, jika rusak, maka akan rusak pula jasmaninya. Segumpal darah itu adalah Hati." (HR. Al-Bukhori no. 52, dan Muslim no. 4070)

Di antara penyakit hati yang sering timbul dalam diri manusia adalah Riya dan Ujub. Riya adalah bagian dari perbuatan syirik mempersekutukan Allah, sedangkan Ujub adalah bagian dari perbuatan syirik terhadap diri sendiri, yang mana kedua sikap ini umumnya menyatu pada diri orang yang takabur lagi sombong.

Ibnu Mas'ud berkata, bahwa Rasullallah bersabda yang artinya : "Tidaklah masuk surga barang siapa yang didalam hatinya terdapat kesombongan yang sebesar biji dzarah sekalipun." (HR. Muslim, bab Imam 91 1/93)

Untuk itu dalam beribadah kepada Allah harus tetap diniati dengan niat karena Allah bukan karena Riya' atau niatan yang lain selain karena Allah, dan apapun kelebihan pada diri kita, janganlah menjadikan kita berbangga diri hingga menjadikan kita Ujub.

Ingatlah bahwa Allah tidak senang dengan hamba2nya yang melampoi batas, sebagaimana firman Allah :

فَإِذَا جَاءَتِ الطَّامَّةُ الْكُبْرَى. يَوْمَ يَتَذَكَّرُ اْلإِنْسَانُ مَا سَعَى. وَبُرِّزَتِ الْجَحِيْمُ لِمَنْ يَرَى.

فَأَمَّا مَنْ طَغَى. وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا. فَإِنَّ الْجَحِيْمَ هِيَ الْمَأْوَى. وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ

وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى. فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى

“Maka apabila hari kiamat telah datang. Pada hari ketika manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya. Dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat. Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya. Dan adapun orang yang takut kepada kebesaran Robbnya, dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya.” (QS. An-Nazi’at: 34-41)

0 komentar:

Posting Komentar