Jumat, 14 Juni 2013

MARI MENIKMATI MENJADI ORANG ANEH ...





Repost dan edit -

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... "Dunia memang aneh", gumam Pak Ustadz. "Apanya yang aneh Pak?" tanya penulis yang fakir ini.

"Tidakkah antum perhatikan disekeliling antum, bahwa dunia menjadi terbolak-balik, tuntunan jadi tontonan, tontonan jadi tuntunan, sesuatu yang wajar dan seharusnya malah dipergunjingkan, sementara perilaku menyimpang dan kurang ajar malah menjadi pemandangan biasa"

"Coba antum rasakan sendiri, nanti saat ngaji ke masjid, kenakan pakaian yang paling bagus dan syar'i, pakai kaus kaki, dan berjalan kemari, nanti antum ceritakan apa yang antum alami" Kata Pak Ustadz.

Tanpa banyak tanya, penulis melakukan apa yang diperintahkan Pak Ustadz, menjelang ngaji, penulis bersiap dengan mengenakan pakaian yang dimaksud dan berangkat menuju masjid yang berjarak sekitar 800m dari rumah.

Belum setengah perjalanan, penulis berpapasan dengan seorang ibu muda yang sedang di jalan sambil menyuapi anaknya"

"Aduh, tumben nih rapih banget, mau kemana sih ?" tanya ibu muda itu.

Sekilas pertanyaan tadi biasa saja, karena memang kami saling kenal, tapi ketika dikaitkan dengan ucapan Pak Ustadz diatas, menjadi sesuatu yang lain rasanya;

"Kenapa orang yang hendak pergi kemasjid dengan pakaian rapih dan memang semestinya seperti itu ditumbenin ?"

Kenapa justru orang yang sedang ngasih makan anaknya ditengah jalan, menjadi biasa-biasa saja ?

Orang yang pergi ke mesjid utk ngaji akan terasa "aneh" ketika orang-orang lain justru tengah asik nonton sinetron.

Orang ke mesjid utk ngaji akan terasa "aneh" ketika melalui kerumunan orang-orang yang sedang ngobrol dipinggir jalan.

Ketika hal itu penulis ceritakan ke Pak Ustadz, beliau hanya tersenyum, "Kamu akan banyak menjumpai "keanehan-keanehan" lain disekitarmu", kata Pak Ustadz.

"Keanehan-keanehan" disekitar kita ?

Cobalah shalat jum'at lebih awal, akan terasa aneh, karena mesjid masih kosong, dan baru akan terisi penuh manakala khutbah kedua menjelang selesai.

Cobalah anda kirim artikel atau tulisan yang berisi nasehat, akan terasa aneh ditengah-tengah kiriman status yang berisi humor, plesetan, asal nimbrung, atau sekedar gue, elu, gue, elu dan test..test, test saja.

Cobalah baca artikel atau tulisan yang berisi nasehat atau hadits, atau ayat al qur'an, pasti akan terasa aneh ditengah orang-orang yang membaca artikel-artikel lelucon, lawakan yang tak lucu,,,cerita porno, berita hot atau lainnya.

Dan masih banyak keanehan-keanehan lainnya, tapi sekali lagi jangan takut menjadi orang "aneh" selama keanehan kita sesuai dengan tuntunan syari'at dan tata nilai serta norma yang benar.

Jangan takut "ditumbenin" ketika kita pergi ke masjid atau pergi ngaji, dengan pakaian rapih sesuai syar'i karena itulah yang benar yang sesuai dengan al qur'an (Al A'raf:31).

Jangan takut dikatakan "Sok Rajin" ketika kita shalat tepat pada waktunya, karena memang shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya terhadap orang-orang beriman.

Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa*). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (Annisaa:103) *

Jangan takut untuk shalat jum'at di shaf terdepan, karena perintahnya pun bersegeralah.....

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli (1475), yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui. (Al Jumu'ah:9)

Jangan takut kirim artikel berupa nasehat, hadits atau ayat-ayat al qur'an, karena itu adalah sebagian dari tanggung jawab kita untuk saling menasehati, saling menyeru dalam kebenaran, dan seruan kepada kebenaran adalah sebaik-baik perkataan;

*Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah*, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:

" Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri ?" (Fusshilat:33)

Jangan takut artikel kita tidak dibaca, karena memang demikianlah Allah menciptakan ladang amal bagi kita. Kalau sekali seru, sekali kirim artikel lantas semua orang mengikuti apa yang kita serukan, habis donk ladang amal kita ?....

Kalau yang kirim status humor, gue/elu saja, test-test saja atau juga keluhan-keluhan saja, bisa kirim setiap hari, kenapa kita mesti risih dan harus berpikir ratusan atau bahkan ribuan kali untuk saling memberi nasehat, aneh nggak sih ?

Jangan takut dikatain sok pinter, sok menggurui, sok tahu, lha wong itu yang disuruh kok, "sampaikan dariku walau satu ayat" (balighuuni walau aayah).

Mutiara akan tetap jadi mutiara terlepas dari siapapun pengirimnya. Pun sampah tidak akan pernah menjadi emas, meskipun berasal dari tempat yang mewah sekalipun.

Lakukan "keanehan-keanehan" yang dituntun agama dan syari'at yang benar.

Jangan takut mengatakan perkataan yang benar (Al Qur'an & Hadist), meskipun akan terasa aneh ditengah hingar bingarnya bacaan vulgar dan tak bermoral.

Lagian kenapa kita harus takut disebut "orang aneh" atau "manusia langka" jika memang keanehan-keanehan menurut pandangan mereka justru yang akan menyelamatkan kita.

Selamat menikmati menjadi orang aneh sahabat ....

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Ibrohnya

0 komentar:

Posting Komentar