MAKING LOVE sebagai bukti TRUE LOVE ?......OH NO......
Mereka yang melakukan aktivitas pacaran, memberikan alasan bahwa seks
sebelum nikah (sex before marriage) adalah bukti cinta sejati. Logika
mereka, yang namanya cinta itu butuh pengorbanan. Nah, kalau wanita yang
diajak pacaran, maka ia harus mau berkorban. Apa bentuk pengorbanannya?
Tak lain dan tak bukan adalah mengorbankan kesucian mereka. Naudzu billah.
Tentu ini adalah alasan yang dibuat-buat untuk memperturutkan hawa
nafsu rendahan. Yang benar adalah bila seseorang cinta pada seseorang
pasti ia akan berusaha memberikan kebaikan kepada orang yang dicintainya
dan tak rela bila kekasihnya terjerumus dalam kesengsaraan. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لاَ يُؤْمِنُ عَبْدٌ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ مِنَ الْخَيْرِ
“Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, seorang hamba tidak beriman
(dengan iman yang sempurna) hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana
ia mencintai dirinya mendapat kebaikan.”( HR. Ahmad & Bukhori)
Bila kita benar-benar cinta kepada seorang wanita dan sebaliknya, maka
kita akan bersungguh-sungguh menjaga kesuciannya karena itu adalah suatu
kebaikan sebagaimana kita pula ingin memperolehnya. Tentu hal itu tidak
ditempuh lewat jalan pacaran dan berhubungan seks di luar jalan yang
benar. Pengorbanan yang benar dalam cinta bukan berkorban untuk maksiat,
namun berkorban dengan mengerahkan seluruh kemampuan menjaga kesucian
diri dan orang yang dicinta serta berusaha meraih hubungan yang
dihalalkan oleh Allah. Yakinlah adikku, jika kita benar-benar tulus
ingin menjaga kesucian diri dan meraih yang halal, Allah pasti akan
menolong. Ingat selalu sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ثَلاَثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَوْنُهُمُ الْمُجَاهِدُ فِى سَبِيلِ
اللَّهِ وَالْمُكَاتَبُ الَّذِى يُرِيدُ الأَدَاءَ وَالنَّاكِحُ الَّذِى
يُرِيدُ الْعَفَافَ
“Tiga orang yang berhak mendapatkan pertolongan
Allah, yaitu orang yang berjihad di jalan Allah, budak mukatab yang
ingin membebaskan dirinya, dan orang yang menikah yang ingin menjaga
kehormatan dirinya.”( HR. Tirmidzi)
Oleh karenanya, jika
seseorang betul-betul ingin menjaga kesucian dirinya, maka tempuhlah
jalan yang benar yaitu melalui jenjang pernikahan, niscaya pertolongan
Allah akan terus datang. Yakinlah!
Jadi cinta sejati dibuktikan
lewat jalan yang benar yaitu lewat jalan menikah. Jika belum mampu,
maka bersabarlah. Sibukkanlah diri dengan hal-hal yang baik. Jauhi
pergaulan dengan lawan jenis kecuali jika darurat. Banyak memohon kepada
Allah agar diberikan kemudahan untuk terlepas dari zina dan segala
jalan menuju perbuatan yang keji tersebut.
Semoga Allah senantiasa memberi taufik dan hidayahNYA kepada setiap muda-mudi yang membaca tulisan pendek ini.
Sabtu, 06 April 2013
Sabtu, April 06, 2013
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar